CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 15 Maret 2011

Don't Try This at Road

Yang namanya di jalan raya, jalan milik umum, kita harus saling menghargai dan menghormati sesama pengguna. Setuju dong? Jadi, pengendara kendaraan harus menghormati pejalan kaki, begitupun sebaliknya. Contoh, yang namanya trotoar itu kan buat pejalan kaki, ya biarkan pejalan kaki yang menguasai wilayah itu. Jangan sampai pengendara motor memasuki wilayah itu! Kan udah ada jalannya masing-masing. Buat pejalan kaki pun jangan nyebrang jalan sembarangan! Kan udah ada tempat penyeberangannya, baik zebra cross maupun jembatan penyeberangan. Selain itu, sesama pengendara kendaraan juga harus saling menghormati. Baik itu motor dengan motor, motor dengan mobil, maupun mobil dengan mobil. Mobil pun banyak macamnya. Baik mobil pribadi, kendaraan umum, maupun truk dan container. Aku yakin, kalo kita saling menghargai dan menghormati sesama pengguna jalan dan mematuhi peraturan lalu lintas, kasus-kasus kecelakaan lalu lintas yang banyak terjadi di Indonesia akan semakin berkurang.

Jadi, ceritanya waktu itu aku sama Mbak Lina mau beli HP di CL. Berangkatlah kami naik bus. Mbak Lina sedikit rada shock karena si sopir melajukan bus dengan kecepatan penuh (mungkin). Pokoknya ngebut gitu deh! Buat aku yang pengguna setia bus kota, hal itu adalah WAJAR. Bahkan kadang-kadang menguntungkan karena bisa nyampe kampus rada awal. Tapi buat Mbak Lina yang jarang naik bus, itu pengalaman baru! Bahkan dia sampe pegangan kursi depannya kenceng banget!! Haha... takut katanya. Kalo ditanya sih, jawaban aku juga pasti ada perasaan rada takutnya juga. Gila aja kalo nggak takut! Lha kalo kenapa-kenapa gimana? Feeling aku sih paling itu sopir bus kejar-kejaran sama bus yang di depannya atau yang dibelakangnya. Nggak tau juga apa sebenarnya alasan pasti tiap sopir bus (di Semarang. Nggak tau kalo di daerah lain) sampe harus kejar-kejaran antara sopir yang satu dengan yang lain.

Sebenarnya aku juga nggak tau pasti masalahnya apa. Yang pasti pas nyampe terminal Banyumanik, nggak tau kenapa ada seorang bapak-bapak TNI yang menghentikan mobilnya, dan memaksa si sopir menepikan bus. Berhubung banyak yang turun di Banyumanik, jadi sekalian. Tadinya si sopir nggak mau menghiraukan si bapak-bapak TNI dan langsung tancap gas. Tapi berhubung si bapak-bapak menghalangi jalan, akhirnya si sopir menepikan bus nya juga. Pas si sopir buka pintu sopir, si bapak-bapak nyamperin, adu mulutlah mereka. Sampe dilihat orang-orang sekitar dan penumpang bus. Aku sih rada nggak mau tau. Kalo Mbak Lina, berhubung ini pengalaman baru buat dia, diajak ngomong juga nggak nyambung saking perhatiannya sama si sopir dan si bapak-bapak TNI. Berasa nonton sinetron live bo! Kalo aku sih udah biasa. Usut punya usut (dari hasil nguping dan cerita Mbak Lina), si bapak-bapak itu nggak terima dengan gaya nyopir si sopir bus yang ugal-ugalan. Udah tau keadaan jalanan lagi padat, tetep aja ngebut sambil nyelip-nyelip (berasa bodinya ramping aja). Gaya mengendarai kendaraan bermotor yang terbilang besar itu, otomatis membahayakan pengguna jalan yang lain(dan mungkin bus tadi hampir nyerempet mobil si bapak-bapak TNI itu, makanya si bapak nggak terima). Dan tau si sopir bus bilang apa setelah si bapak TNI pergi? 'emang ini jalan punya elo?' (nggak tepat gitu sih, tapi intinya gitu). Denger omongan si sopir, aku cuma bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum kecut. Jalanan itu memang bukan punya si bapak TNI, tapi juga bukan punya si sopir bus kan?

Mungkin sebagian besar kasus kecelakaan di jalan raya, salah satu alasannya adalah seperti cerita ini, yaitu bahwa setiap pengguna jalan merasa jalanan itu milik mereka, hanya mereka yang lewat, jadi ngendarai kendaraannya juga semaunya, ugal-ugalan, ngebut-ngebutan, dan lain sebagainya. Jalan raya yang kita lalui memang bukan milik pengguna jalan yang lain. Tapi juga bukan milik kita pribadi kan? Jalan raya itu milik negara. Jadi jangan mementingkan ego masing-masing lah! Apalagi di jalan raya. Demi keselamatan bersama, singkirkan ego itu dan munculkan rasa saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jalan! Kalo udah kejadian, karena nggak ada yang mau mengalah, nggak ada rasa saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jalan, 'kesenggol' dikit, nyawa-nyawa tak berdosa harus melayang sia-sia.

Aku yakin, hal seperti ini nggak hanya terjadi di Semarang aja, tapi hampir di seluruh jalan raya di Indonesia. Cobalah sedikit menengok ke negara-negara tetangga. Yang deket-deket aja deh! Malaysia, Singapura, Australia. Di negara-negara tersebut sangat jarang terjadi kecelakaan lalu lintas (setau saya. Kalo saya nggak tau ya wallahualam, ^^). Hal ini karena masing-masing pengguna jalan saling menghormati dan mematuhi peraturan lalu lintas juga. Lalu lintas mereka sangat tertib dan rapi. Andai saja Indonesia sedikit bercermin pada mereka.

Jadi, pesan untuk seluruh pengguna jalan, jangan egois deh kalo udah di jalan raya! Keluarga kita menunggu kepulangan kita di rumah. Hormati dan hargailah sesama pengguna jalan yang lain demi keselamatan bersama! Tapi juga jangan melupakan peraturan-peraturan lalu lintas! Dan satu yang pasti, jangan lupa berdoa! Mintalah keselamatan selama bepergian kepada pemilik alam semesta dan jagat raya ini!

Check this out!!

Lalu lintas Indonesia

Lalu lintas Singapura

Bukannya apa sih, hanya sekadar ingin bercermin. Semoga aja lalu lintas Indonesia bisa lebih baik. Kan enak tuh. ^^

0 komentar:

Posting Komentar